![]() |
| Rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat |
Heronesia.com - Genap 100 hari Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta. Sejak
dilantik pada tanggal 16 Oktober lalu hingga kini, Anies telah menempati rumah
dinas Gubernur DKI Jakarta yang terletak di kawasan Taman Suropati, Menteng,
Jakarta Pusat.
Beredar kabar rumah dinas gubernur DKI Jakarta akan renovasi.
Seperti dilansir merdeka.com telusuri kebenarannya lewat situs Sistem Informasi
Umum Pengadaan (Sirup) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LPKPP), sirup.lkpp.go.id.
Pada bagian cari paket ditemukan ada empat poin pengadaan
yang diajukan Pemprov DKI Jakarta untuk tahun anggaran 2018. Pengadaan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Cipta Karya, Tata ruang dan
Pertanahan itu untuk merenovasi rumah dinas gubernur.
Ada empat poin pekerjaan yang diajukan untuk pengerjaan pada
Februari dan Maret 2018. Mulai dari pelaksanaan pengawasan
rehabilitasi/renovasi rumah dinas gubernur yang nilainya mencapai Rp
145.629.000. Lalu belanja modal pengadaan alat pendingin dan mesin pompa air
rumah dinas gubernur Rp 134.310.000, kemudian untuk pelaksanaan konstruksi
rehabilitasi/renovasi rumah dinas gubernur sebesar Rp 1.383.688.903. Terakhir,
pengadaan elevator seharga Rp 750.200.000. Khusus untuk pelaksanaan konstruksi
rehabilitasi/renovasi dan pengadaan elevator akan dilakukan dengan sistem
lelang umum. Jika dihitung total anggaran renovasi mencapai Rp 2,4 miliar
lebih.
Saat dikonfirmasi hal itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio
Edi Marsudi mengaku kaget karena pada pembahasan APBD DKI Jakarta anggaran itu
tak muncul.
"Enggak ada," kata Prasetio saat dikonfirmasi,
Rabu (24/1).
Dia belum mengetahui pasti dana yang digunakan. Namun dia
berharap tak menggunakan APBD dan menyarankan agar digunakan dana operasional
gubernur dan wakil gubernur yang nilainya sudah besar.
"Tapi kalau dia disebut paka APBD biarkan BPK yang
melihat. Biarkan hamba hukum yang melihat apakah itu kesalahan atau tidak. Tapi
saat pembahasan anggaran itu barang enggak ada bos. Enggak ada, kita enggak
tahu," kata pria akrab disapa Pras ini.
Sebagai lembaga pengawasan, dia akan mempertanyakan lebih
lanjut soal dana yang akan dipakai untuk melakukan renovasi dan penambahan lift
di rumah dinas gubernur.
"Akan saya tanyakan dalam rapat banggar," tegas
politikus PDIP. (merdeka)
Loading...

