Heronesia.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memunculkan 12
nama tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil Presiden (cawapres) pada Pemilu
2019.
"Ada 12 nama yang populer di kalangan masyarakat. Kami
pun membagi nama-nama tersebut berdasarkan latar belakang mereka," kata
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby di Rawamangun, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan survei yang dilakukan, ada lima
kategori latar belakang yang dianggap berpeluang maju dalam bursa cawapres
2019, yaitu militer, kalangan agama Islam, profesional, kepala daerah, dan
partai politik.
Adjie menjelaskan terdapat tiga tokoh yang masuk pada
klasifikasi berlatarbelakang militer. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY), Letnan Kolonel yang memutuskan berhenti dari militer untuk masuk ke
dunia politik, lalu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, serta Kepala Kantor
Staff Presiden (KSP) Moeldoko.
"Berdasarkan survei AHY memiliki popularitas sebesar
71,2 persen mengungguli Gatot dengan 56,5 persen, dan Moeldoko sebesar 18
persen," kata dia.
Pada kategori kalangan agama Islam, Ketua Umum PKB Muhaimin
Iskandar dan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi menjadi tokoh yang
paling populer di kalangan responden.
Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indraswari, Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Pemilik CT Corp Chairul Tanjung, serta
Pendiri Bosowa Corp Aksa Mahmud merupakan tokoh kategori profesional yang
paling banyak dipilih responden.
"Kalau dari kalangan kepala daerah, popularitas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencapai 76,7 persen. Latar belakang kepala
daerah muncul karena dianggap memiliki pendukung yang banyak di wilayah
kepemimpinan mereka," ujar Adjie.
Sementara itu, dari kategori partai politik Ketua Umum
Golkar Airlangga Hartarto serta Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan yang
dikenal dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menjadi kandidat
yang dinilai responden patut maju dalam bursa cawapres mendatang, ungkap Adjie.
Survei LSI Denny JA digelar pada 7 hingga 14 Januari 2018,
melibatkan 1.200 responden, dan meniliki "margin of error" kurang
lebih sebesar 2,9 persen. Survei ini dilaksanakan untuk memperkirakan
elektabilitas sejumlah kandidat capres dan popularitas cawapres pada Pemilu
2019. (Antara)
Loading...

