Heronesia.com - Sejumlah warga RW 17, Muara Baru, Jakarta Utara, mengaku
sudah lama tak mendengar wacana penggusuran permukiman mereka yang terletak di
tepian Waduk Pluit bagian Timur.
Sumini, warga setempat, menyebut isu penggusuran perlahan
menghilang setelah pergantian Kepala Daerah DKI Jakarta, Oktober lalu.
"Semenjak Pak Ahok turun, langsung sepi (isu
penggusuran)," kata Sumini saat ditemui di Muara Baru, Kamis (8/2/2018).
Ia mengaku sempat mendengar wacana penggusuran kampung
tersebut. Berdasarkan informasi yang didengar Sumini, warga yang terkena
penggusuran akan dipindahkan ke rumah susun, tetapi ketika itu rumah susunnya
belum siap.
Supomo, warga lainnya, juga mengaku sudah tidak mendengar
wacana penggusuran. Ia pun berharap agar warga tidak direlokasi ke rumah susun.
"Sudahlah orang sudah tenang tinggal di sini, enggak usah
dipindah-pindah," kata dia.
Warga perkampungan tersebut umumnya menolak untuk
dipindahkan ke rusun. Salah satu warga, Supriha, tidak mau pindah ke rusun
karena merasa lelah apabila mesti naik tangga.
"Sudahlah, enakan di sini. Capek kalau di rusun naik
tangga, sudah tua juga saya," kata Supriha yang telah tinggal di Muara
Baru sejak puluhan tahun lalu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 Basuki
Tjahaja Purnama berencana merelokasi sejumlah warga ke Rusun. Namun, wacana
tersebut tertunda karena rusun-rusun tersebut belum siap untuk dihuni. (kompas)
Loading...

