![]()  | 
| Foto: Ma'ruf Amin dihadang di Pamekasan (Lisye/detikcom) | 
Heronesia.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin
menyesalkan aksi penghadangan oleh pendukung Prabowo Subianto terhadap sang
cawapres di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. TKN menilai, penghadangan tersebut
membuktikan pihak 02 telah kalap.
"Ini adalah cara-cara tidak demokratis,
inkonstitusional. Jadi memang sudah mulai kalap juga ya, mulai gugup, mulai
grogi sehingga segala cara dilakukan," ujar Wakil Sekretaris TKN
Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni kepada wartawan, Senin (1/4/2019).
Antoni mengatakan, Ma'ruf berhak untuk berziarah.
Menurutnya, tidak sepatutnya orang yang ingin berziarah ke makam
dihalang-halangi.
"Kiai Ma'ruf itu kandidat lho, dan dia berhak ke mana
pun. Dia berhak untuk ziarah yang merupakan tradisi keagamaan," katanya. 
"Ini adalah sebuah kompetisi demokrasi dimana salah
satu prinsip dasar dari demokrasi adalah kebebasan. Nah kalau di akhir-akhir
masa kampanye ini pihak lawan sudah menggunakan cara-cara tidak demokratis,
artinya apa gunanya kompetisi ini kita jalankan," sambung Antoni.
Peristiwa penghadangan itu terjadi saat Ma'ruf Amin hendak
menghadiri haul, sekaligus berziarah ke Makam Kiai Suhro. Namun sebelum sampai
lokasi haul mobil tertahan. Tak lama kemudian azan Mahgrib berkumandang
diiringi dengan suara massa meneriakkan nama Prabowo. 
Tampak warga yang mengenakan pakaian koko dan berpeci
berbaris di pinggir jalan. Ada juga menaiki kendaraan roda dua. Warga terus
meneriakkan nama Prabowo.
Sementara, ketika mobil rombongan perlahan berjalan, tampak
massa berdiri di pinggir jalan sambil membentangkan poster berwajah
Prabowo-Sandi. Ketika rombongan Ma'ruf Amin akan tiba di dekat lokasi haul,
banyak masyarakat yang mengelilingi rombongan sambil terus meneriakkan nama
Prabowo. 
"Prabowo! Prabowo! Prabowo! Prabowo!" teriak massa
yang mengenakan kaos berwajah Prabowo-Sandi ke arah rombongan Ma'ruf seraya
menunjukan salam dua jari khas Prabowo-Sandi.
Sumber: Detik.com
        Loading...    
        
    
