Heronesia.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Megawati Soekarnoputri, mengatakan peristiwa sejarah 1965 perlu dibuka untuk
mengetahui kebenaran sejarah. Sejarah ini kata dia, musti dibuka, karena luka
yang ditorehkan terlalu dalam untuk disembunyikan.
“Sampai hari ini saya menyatakan, ini seharusnya sejarah
Indonesia harus dibuka. Ndak bisa disembunyikan, lukanya dalam. Seperti
sekarang, kan isu PKI itu,” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa,
2 April 2019.
Megawati mengawali keinginannya membuka sejarah tersebut
dengan menceritakan kisah ayahnya, Soekarno. Ia mengatakan saat Soekarno
berkuasa, ia digulingkan karena dicap terafiliasi dengan Partai Komunis
Indonesia (PKI) oleh tentara.
Megawati mengaku saat kejadian itu berlangsung, belum paham
sesuatu pun mengenai politik. Beranjak dewasa, ia banyak membaca. Ia baru paham
bahwa saat itu yang menjadi presiden justru Soekarno.
“Jadi mau mengkudeta presiden, berkolaborasi dengan partai
komunis. Lho orang dia (Soekarno) presidene. Jadi dia mengkudeta diri sendiri?”
Kata Presiden Indonesia ke-5 tersebut.
Ia mengatakan terdapat hal-hal yang tidak diajarkan dalam
sejarah bangsa Indonesia. Salah satunya mengenai kejadian kudeta 1965 ini.
Megawati pun mengaku sejak lama dituding PKI. Atau partainya
dituduh sebagai sarang partai komunis tersebut. Ia mengatakan bila betul
dirinya PKI, maka yang gagal adalah kalangan militer, karena ia berhasil lolos
dari pemeriksaan. “Pikir yang jernih kalau misal saya PKI, itu bobol berarti
militer,” ujarnya.
Sumber: tempo.co
Loading...

